Rabu, 19 Mei 2021

S. Sudjojono (1913 – 1985)

 

S. Sudjojono lahir di Kisaran, Sumatera Utara, 14 Desember 1913, dan wafat di Jakarta, 25 Maret 1985. Ia terlahir dari keluarga transmigran asal Pulau Jawa. Ayahnya Sindudarmo, seorang mantri kesehatan di perkebunan karet Kisaran, beristrikan buruh perkebunan. Ia dijadikan anak angkat oleh guru sekolah HIS, Yudhokusumo. Atas bapak angkatnya, Djon (nama panggilan Soedjojono) diajak kembara menuju Batavia (Jakarta) di tahun 1925. Ia menamatkan HIS di Jakarta, SMP di Bandung, kemudian SMA dan Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta. Di Yogyakarta inilah ia sempat belajar montir sebelum belajar melukis pada R.M. Pringadie selama beberapa bulan. Sewaktu di Jakarta, belajar pada pelukis Jepang, Chioji Yazaki. Sudjojono sempat jadi guru di Taman Siswa seusai lulus dari Taman Guru di perguruan yang didirikan Ki Hajar Dewantara itu. Ia ditugasi Ki Hajar demi membuka sekolah baru di Rogojampi, Banyuwangi, tahun 1931, tetapi lantas memutuskan menjadi pelukis. Tahun 1937, ia pameran bersama pelukis Eropa di Kunstkring Jakarya, Jakarta. Inilah awal namanya dikenal sebagai pelukis, di tahun itu juga menjadi pionir, mendirikan Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi). Semasa itu disebut sebagai tonggak awal seni lukis modern berciri Indonesia. Ia sempat menjabat sekretaris dan juru bicara Persagi. Ia juga dikenal sebagai kritikus seni rupa pertama di Indonesia. Lukisanya berkarakter goresan ekspresif yang sedikit bertekstur goresan, dan sapuan kuasnya bagai dituang begitu saja ke kanvas. Pada periode sebelum kemerdekaan NKRI, lukisan S. Sudjojono banyak bertema semangat perjuangan rakyat dalam mengusir penjajahan Belanda, tapi setelah jaman kemerdekaan, karyanya lebih bertema pemandangan alam, bunga, aktifitas kehidupan masyarakat, cerita rakyat serta budayanya. (sumber: dunialukisan-javadesindo.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar